JUMAT, 5 Agustus, 2022
Salam SIGAP dan Shalom.….
*KAMI MERASA MALU*
“Maka biarlah kita berbaring dengan perasaan malu, dan biarlah noda kita menyelimuti kita, sebab kita telah berdosa kepada TUHAN, Allah kita, yakni kita dan nenek moyang kita dari masa muda kita sampai hari ini; dan kita tidak mendengarkan suara TUHAN, Allah kita” (Yeremia 3: 25).
Pena Inspirasi menuliskan yang dimaksud dengan judul renungan kita pagi ini _*KAMI MERASA MALU*_ dikarenakan _*SAYA MENGAKUI.…ENGKAU MENGAMPUNI”*_ agar supaya kita dengan penuh keberanian datang menghampiri takhta kasih karunia Allah untuk dapat mengalami Kasih Allah yang tiada bandingnya itu adalah sbb :
1. *PENYEBAB dan LATAR BELAKANG orang benar bisa berkata seperti Nabi Yeremia “KAMI MERASA MALU” karena adanya pertikaian perbantahan dan berperkara ke pengadilan antara sesama saudara-saudara seiman, sehingga membuat gereja menjadi tertawaan musuh-musuhnya dan kuasa kegelapan menjadi menang dan Kristus pun menjadi luka-luka dan menderita malu secara terbuka*
“ _*Pertikaian, perbantahan dan berperkara ke pengadilan antara saudara-saudara*_ adalah _*hal yang memalukan kepentingan kebenaran*_ . Mereka yang _*mengambil jalan seperti itu membuat gereja menjadi tertawaan musuh-musuhnya*_ dan _*menyebabkan kuasa kegelapan menang*_. Mereka _*menusuk luka-luka baru Kristus dan membuat Dia menderita malu secara terbuka*_ . “ 5T 242, 243 (1882).
2. *PENYEBAB dan LATAR BELAKANG orang benar bisa berkata seperti Nabi Yeremia “KAMI MERASA MALU” karena walaupun orang-orang itu mengaku beriman kepada Kristus, tetapi mereka justru berjalan dengan perasaan, bukan dengan dorongan hati nurani dan iman dalam menantikan kegenapan janji-janji Allah itu*
“ _*Banyak orang yang menghabiskan waktunya bertahun-tahun dalam kegelapan*_ dan _*keragu-raguan oleh karena mereka tidak merasakan seperti yang mereka inginkan*_ . Tetapi _*perasaan tidak ada hubungannya dengan iman. Iman yang bekerja oleh kasih dan memurnikan jiwa bukan masalah dorongan hati*_ . Itu menerima janji-janji Allah, dan _*dengan teguh mempercayai*_ bahwa _*apa yang telah dikatakan-Nya, Ia mampu melakukannya*_ . _*Jiwa kita boleh dilatih untuk percaya, diajar untuk bersandar pada Firman Allah*_ . Firman itu menyatakan bahwa, “orang benar akan hidup oleh iman” (Rm. 1:17), bukan oleh pera- saan. ( YI, 8 Juli 1897 ; HC 119).
3. *PENYEBAB dan LATAR BELAKANG orang benar bisa berkata seperti Nabi Yeremia “KAMI MERASA MALU” karena dosa orang-orang yang mengaku mengharapkan kedatangan Anak Manusia kedua kali, sama persis dengan dosa orang-orang sebelum air bah yang memalukan dan ngeri*
“ _*Dosa-dosa yang membinasakan orang-orang sebelum air bah*_ dan _*kota-kota tanah datar ada dewasa ini, tidak hanya di negeri-negeri orang kafir, tidak hanya di antara orang-orang yang mengaku Kristen populer*_ , tetapi juga _*di antara mereka yang mengaku mengharapkan kedatangan Anak Manusia*_ . _*Jika Allah harus menampilkan dosa-dosa ini di hadapan- mu sebagaimana mereka muncul di pandangan Allah*_ , maka _*engkau akan sangat malu dan ngeri*_ . “ 5T 218 (1882).
4. *PENYEBAB dan LATAR BELAKANG orang benar bisa berkata seperti Nabi Yeremia “KAMI MERASA MALU” karena kebanyakan orang mengaku kristen tidak mengendalikan kata-kata sabar dan berbicara suka melukai rasa harga diri orang lain yang mendatangkan malu dan menghilangkan rasa harga diri*
“ _*Mereka yang memanjakan diri dalam kata-kata [kata-kata tidak sabar] akan mengalami malu, kehilangan rasa harga diri, kehilangan rasa percaya diri*_ , dan akan _*mengalami penyesalan yang dalam dan pahit*_ sehingga _*membiarkan diri mereka kehilangan pengendalian diri dan berbicara dengan cara seperti itu*_ . Betapa akan lebih baik jika kata-kata seperti itu tidak pernah diucapkan. _*Betapa lebih baik mempunyai minyak kasih karunia dalam hati*_ , sehingga _*sanggup melewati semua provokasi*_ , dan _*menanggung segala perkara dalam kelemahlembutan dan kesabaran yang menyerupai Kristus*_ . “RH, 27 Februari 1913. (