Listen

Description

https://youtu.be/6mjrgtyt1MA

KAMIS, 1 Desember, 2022

Salam SIGAP dan Shalom.….

*LANGIT TIDAK TERUKUR: APALAH MANUSIA ITU*

“Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?” Mazmur 8: 4, 5

Pena Inspirasi menuliskan yang dimaksud dengan judul renungan kita pagi ini _*LANGIT TIDAK TERUKUR: APALAH MANUSIA ITU*_ adalah sebuah pengharapan seperti dikatakan Pemazmur _*”BILA AKU MELIHAT LANGIT-MU”*_ dan makanya mulai kini, kita harus senantiasa datang menghampiri takhta kasih karunia Allah dan mengalami Kasih-Nya yang tiada bandingnya itu, adalah sbb :

1. *ALASAN Pemazmur mengatakan bahwa “LANGIT tidak terukur : apalah MANUSIA itu “ dikarenakan banyak orang salah menyimpulkan asal usul umat manusia, yang telah merendahkan pekerjaan Khalik Yang Agung menjadi setaraf dengan pemikiran manusia yang picik dan bersifat duniawi*

“ _*Demikianlah Tuhan menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya*_, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya." Di sini dengan jelas dinyatakan _*asal usul umat manusia*_ ; dan _*catatan Ilahi itu sangat jelas sehingga tidak memberikan kesempatan untuk mengambil kesimpulan yang salah*_ . Tuhan telah menciptakan manusia di dalam peta-Nya sendiri. Di dalam hal ini _*tidak ada rahasia yang tersembunyi*_ . _*Tidak ada dasar bagi pendapat yang mengatakan*_ bahwa _*manusia itu bertumbuh pelahan-lahan dari bentuk kehidupan binatang atau tumbuh-tumbuhan yang lebih rendah*_ . Pengajaran seperti itu _*merendahkan pekerjaan Khalik Yang Agung menjadi setaraf dengan pemikiran manusia yang picik dan bersifat duniawi*_ . “ PP, 44.3

2. *ALASAN Pemazmur mengatakan bahwa “LANGIT tidak terukur : apalah MANUSIA itu “ dikarenakan Allah sendiri yang menciptakan manusia dengan tangan-Nya dan menetapkan manusia sebagai pemerintah bumi yang indah itu untuk memahkotai pekerjaan-Nya yang mulia*

“ _*Ia yang menetapkan bintang-bintang di tempat yang tinggi*_ dan dengan keahlian yang sempurna _*menjadikan bunga-bunga di padang*_ , yang memenuhi langit dan bumi dengan _*keajaiban kuasa-Nya*_ , bilamana Ia hendak memahkotai pekerjaan-Nya yang mulia, untuk menetapkan seseorang sebagai pemerintah bumi yang indah itu, _*tidak lupa untuk menciptakan suatu makhluk yang berpadan dengan tangan yang telah memberikan hidup kepadanya*_ . Silsilah umat manusia sebagaimana dinyatakan oleh ilham, _*berasal bukan dari perkembangan kuman-kuman, kerang dan binatang berkaki empat*_ , tetapi _*dari Khaliknya yang Agung. Meskipun dijadikan dari tanah, Adam adalah "anak Allah*_ ." PP, 44.3

3. *ALASAN Pemazmur mengatakan bahwa “LANGIT tidak terukur : apalah MANUSIA itu “ dikarenakan sekalipun manusia dari debu dan tanah tetapi manusia ditetapkan sebagai Wakil-Nya yang berkuasa atas makhluk-makhluk yang tarafnya lebih rendah*

“ _*Manusia telah ditetapkan, sebagai wakil Allah*_ , _*di atas makhluk-makhluk yang tarafnya lebih rendah*_. Mereka ini _*tidak dapat mengerti*_ atau _*mengakui kekuasaan Tuhan*_ , tetapi _*mereka dijadikan dengan suatu kesanggupan untuk mencintai dan melayani manusia*_ . “ ( Mazmur 8:6-8; PP, 45.1 )

4. *ALASAN Pemazmur mengatakan bahwa “LANGIT tidak terukur : apalah MANUSIA itu “ dikarenakan manusia diciptakan menurut teladan Allah dan selaras dengan kehendak-Nya untuk memahami perkara-perkara Ilahi*

“ _*Manusia harus menyatakan peta Allah, baik jasmani dan juga dalam tabiat*_ . Hanya Kristus saja yang merupakan "gambar wujud Allah" (Ibrani 1:3); tetapi _*manusia diciptakan menurut teladan Allah*_ . _*Sifatnya selaras dengan kehendak Allah*_ . _*Pikirannya sanggup memahami perkara-perkara Ilahi*_ . Kasihnya murni, selera dan keinginannya berada di bawah _*pengendalian pikiran*_ . _*Ia suci dan berbahagia dalam menyatakan peta Allah dan di dalam penurutan akan kehendak-Nya*_ . “ PP, 45.2

5. *ALASAN Pemazmur mengatakan bahwa “LANGIT tidak terukur : apalah MANU