https://youtu.be/ts_ROp7lffc
SENIN, 26 September, 2022
Salam SIGAP dan Shalom.….
*PENGABDIAN MUSA*
“Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun; karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah daripada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa. Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang le- bih besar daripada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah” (Ibrani 11: 24–26).
Pena Inspirasi menuliskan yang dimaksud dengan judul renungan kita pagi ini _*PENGABDIAN MUSA*_ adalah jawaban atas pertanyaan _*SIAPAKAH YANG MAU?”*_ agar mau datang menghampiri takhta kasih karunia Allah dan mengalami Kasih-Nya yang tiada bandingnya itu, adalah sbb :
1. *CIRI-CIRI orang yang telah mengikuti “ PENGABDIAN MUSA “ bilamana orang itu tidak tergoyahkan dalam tekadnya dan tidak menghormati seorang pun dalam hidup ini, kecuali kepada Allah yang satu itu, yaitu Khalik langit dan bumi untuk disembahnya*
“ _*Oleh undang-undang Mesir semua orang yang menduduki takhta Firaun harus menjadi anggota kasta imam-imam*_ ; dan _*Musa, sebagai calon pewaris mahkota, harus diperkenalkan kepada rahasia-rahasia agama bangsa itu*_ ….. Tetapi _*ia tidak tergoyahkan dalam tekadnya untuk tidak menghormati seorang pun kecuali Allah yang satu itu*_ , yaitu _*Khalik langit dan bumi*_ . _*Ia berdalih dengan imam-imam serta penyembah-penyembah berhala itu*_ , dan menunjukkan _*kebodohan daripada sikap mengagung-agungkan benda-benda yang tidak bernyawa itu*_ . _*Tidak ada seorang pun yang dapat membantah alasannya atau mengubah tekadnya*_ , tetapi _*untuk sementara waktu keteguhan hatinya itu dibiarkan oleh mereka oleh sebab kedudukan yang tinggi*_ , dan juga _*ia disenangi baik oleh raja mau pun oleh orang banyak*_ . “ PP, 245.3
2. *CIRI-CIRI orang yang telah mengikuti “ PENGABDIAN MUSA “ bilamana orang itu memiliki daya pikir yang kuat dan mempunyai kekuatan akhlak untuk menolak harapan akan kekayaan, kebesaran dan kemasyhuran duniawi dan menolak menikmati kesenangan hidup dari dosa*
“ _*Musa layak untuk menduduki tempat yang terkemuka di antara orang-orang besar di dunia ini*_ , untuk _*bersinar-sinar dalam istana kerajaan yang paling megah serta memegang tongkat kekuasaan*_ . _*Daya pikirnya yang kuat membuat dirinya menonjol di atas orang-orang besar sepanjang zaman*_ . Sebagai _*ahli sejarah, ahli sastra, ahli filsafat, panglima tentara dan ahli hukum, ia berdiri tanpa bandingan*_ . Namun demikian, _*sekali pun dunia ada pada jangkauannya, ia mempunyai kekuatan akhlak untuk menolak harapan akan kekayaan, kebesaran dan kemasyhuran*_ , "ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah daripada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa." PP. 245.4
3. *CIRI-CIRI orang yang telah mengikuti “ PENGABDIAN MUSA “ bilamana orang itu memiliki iman yang selalu memandang kepada satu mahkota yang tidak akan binasa, sehingga menuntun orang itu untuk memalingkan diri dari mahkota-mahkota kerajaan duniawi*
“ _*Musa telah diajar tentang adanya pahala yang terakhir yang akan diberikan kepada hamba-hamba Allah yang rendah hati dan taat*_ , dan _*keuntungan duniawi menjadi tidak berarti jika dibandingkan dengan pahala tersebut*_ ….. _*Oleh iman ia memandang kepada satu mahkota yang tidak akan binasa*_ , yang _*Raja surga akan letakkan di atas kepala daripada orang-orang yang menang*_ . _*Iman ini telah menuntun dia untuk memalingkan diri daripada mahkota-mahkota kerajaan duniawi*_ , dan _*menggabungkan diri dengan bangsa yang hina, miskin dan rendah*_ yang _*telah memilih untuk menurut kepada Allah gantinya untuk melayani dosa*_ . “ PP, 246.1
4. *CIRI-CIRI orang yang telah mengikuti “ PENGABDIAN MUSA “ bilamana orang itu memiliki roh belas kasihan, kepedulian dan senantiasa membela dan menegakan keadilan kepada orang-orang yang tertindas, terutama bagi orang-orang seiman*
“ _*Musa tinggal di dalam istana sampai ia berusia empat puluh tahun*_ . _*Pikirannya sering tertuju kepada keadaan da