KAMIS, 15 September, 2022
Salam SIGAP dan Shalom.….
*SUKACITA*
“Tetapi semua orang yang berlindung pada-Mu akan bersukacita, mereka akan bersorak-sorai selama-lamanya, karena Engkau menaungi mereka; dan karena Engkau akan bersukaria orang-orang yang mengasihi nama-Mu” Mazmur 5: 12
Pena Inspirasi menuliskan yang dimaksud dengan judul renungan kita pagi ini _*SUKACITA*_ adalah jawaban atas pertanyaan _*SIAPAKAH YANG MAU?”*_ agar mau datang menghampiri takhta kasih karunia Allah dan mengalami Kasih-Nya yang tiada bandingnya itu, adalah sbb :
1. *Setiap orang bisa merasakan “SUKACITA” seperti dikatakan oleh raja Daud, bilamana orang itu memiliki kesehatan dan hati yang selalu dipenuhi oleh kasih*
“ _*Supaya mempunyai kesehatan yang sempurna hati kita harus dipenuhi oleh kasih, pengharapan sukacita*_ . “ SpT Series A, No. 15, hlm. 18, 3 April 1900.
2. *Setiap orang bisa merasakan “SUKACITA” seperti dikatakan oleh raja Daud, bilamana orang itu tidak terbelenggu dengan perkara-perkara duniawi, namun memiliki sukacita dalam Roh Kudus*
“ _*Bersama dengan kasih itu datang kedamaian dan ketenangan*_ . Kasih itu menanamkan dalam jiwa sukacita, _*yang tidak dapat dibinasakan oleh perkara-perkara duniawi*_ , sukacita dalam Roh Kudus, _*sukacita yang memberikan kesembuhan dan hidup*_ . “ MH 115 (1905).
3. *Setiap orang bisa merasakan “SUKACITA” seperti dikatakan oleh raja Daud, bilamana orang itu senantiasa menjaga hati yang dipenuhi dengan Roh Allah, sehingga menyinarkan kehangatan kepada sesama manusia*
“ _*Sukacita menggantikan tempat kesedihan dan kemurungan*_ . _*Hati, yang dipenuhi dengan Roh Allah, menyinarkan kehangatan kepada sesama manusia*_ . _*Semua orang yang seperti itu tidak lagi berada dalam kegelapan*_ ; karena “kegelapannya” bagaikan “sinar matahari tengah hari.” “ MS 116, 1902. (4BC 1151).
4. *Setiap orang bisa merasakan “SUKACITA” seperti dikatakan oleh raja Daud, bilamana orang itu telah mengalami dan merasakan kuasa hadirat TUHAN yang akan mengilhami sukacita yang dalam dan menenangkan dalam dirinya*
“ Bilamana kita bisa, _*walaupun keadaan tidak menyenangkan, kita tinggal di dalam kasih-Nya*_ dan menutup diri kita di dalamnya bersama Dia, _*beristirahat dengan damai dalam kasih-Nya*_ , maka _*rasa kehadiran-Nya akan mengilhami sukacita yang dalam dan menenangkan*_ . Pengalaman ini _*menambah iman kita yang memampukan kita bukan untuk resah, bukan untuk khawatir*_ , tetapi _*untuk bergantung kepada kuasa yang tak terbatas itu*_ . “ Lt 57, 1897. (ML 184).
5. *Setiap orang bisa merasakan “SUKACITA” seperti dikatakan oleh raja Daud, bilamana orang itu memiliki martabat tabiat Kristen, yakni senantiasa bersukacita gantinya kemurungan*
“ _*Bilamana orang Kristen kelihatan murung dan susah seolah-olah mereka tidak mempunyai teman*_ , mereka memberikan _*kesan agama yang salah*_. Dalam beberapa kasus ada pendapat bahwa _*kegembiraan tidak sesuai dengan martabat tabiat Kristen, tetapi semua ini adalah salah. Surga adalah sukacita*_ . “ ST, 12 Februari 1885.
Kiranya Tuhan memberkati kita semua...🙏🙏🙏
/.ssw./
https://youtu.be/79nuByn-nPU