Pernahkah kamu memperhatikan?
Banyak menu di restoran sekitar kita memakai bahasa asing padahal kita sudah memiliki padanan dalam bahasa Indonesia. Ada anggapan, penggunaan menu berbahasa asing memberi kesan lebih komersial dibanding bahasa Indonesia.
Kalau kamu, lebih suka memesan nasi goreng atau fried rice, bakmi atau noodle, bakso atau meatball, es teh atau ice tea?
---
** Episode ini terinspirasi dari tulisan Marco Kusumawijaya berjudul “Sari Jeruk dan Roti Lapis di kampung Banda Aceh”, yang terbit di majalah Tempo edisi 24 September 2006.
**Baca juga kolom dari para penulis lain di rubrik Bahasa majalah Tempo.