Pada masa penjajahan Belanda, istilah inlander merupakan sebutan yang digunakan orang Belanda untuk mengejek bangsa pribumi atau penduduk asli di Indonesia. Saat itu, bangsa Indonesia menganggap bangsa Belanda dan bangsa Eropa pada umumnya sebagai bangsa yang derajatnya lebih tinggi daripada bangsa Indonesia.
Dari situlah tampaknya muncul bibit-bibit inferioritas, sikap rendah diri, atau mentalitas inlander. Akibat dari mentalitas inlander adalah menganggap apa pun yang kita miliki dirasa kalah hebat, kalah nilai, dan kalah gengsi daripada milik bangsa lain. Dalam berbahasa, banyak di antara kita yang menganggap bahasa asing itu lebih bergengsi, lebih bernilai, dan lebih punya daya jual.
---
*Sajian dalam episode ini sebagian besar dipetik dari tulisan Mustakim berjudul “Inlander”, yang terbit di majalah Tempo edisi 14 Januari 2019.
*Baca juga berbagai celetuk bahasa dari penulis lain di rubrik Bahasa majalah.tempo.co.