Untuk mengatasi rendahnya pertumbuhan populasi ternak sapi, ditemukan bahwa perlu ada perubahan konsep dan sistem budidaya dari intensif menjadi semi intensif. Transformasi ini akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan sapi, sekaligus memperhitungkan ketersediaan lahan yang semakin terbatas. Kondisi ketersediaan lahan yang semakin sempit menuntut langkah sinergis dari para pengambil keputusan. Oleh karena itu, program SISKA (Sistem Integrasi Sapi-Kelapa Sawit) dinilai dapat menjadi solusi bagi permasalahan ini. Guru Besar Fakultas Peternakan sekaligus Ketua Pusat Studi Hewan Tropika (Centras) IPB University, Prof. Dr. Nahrowi akan menjelaskan tentang sistem ini dan alasan mengapa implementasi SISKA dapat menjadi solusi bagi masalah terbatasnya lahan untuk budidaya sapi.