Seorang teman baru kembali dari Kota Montreal di Kanada. Ia cerita pengalamannya belanja kebutuhan ganjanya di sana. Sebagaimana diketahui, Kanada mengesahkan konsumsi-distribusi-produksi ganja untuk rekreasi secara nasional akhir 2018. Untuk keperluan pengobatan, negaranya Alanis Morissette (Jagged Little Pill, 1995) dan Jim Carrey (Dumb and Dumber, 1994) in sudah mengaturnya sejak 2001.
Ripe, begitu teman saya biasa dipanggil menyatakan takjub dengan apa yang dilakukan Pemkot Montreal. Mereka pasang banyak rambu soal ketentuan tempat orang-orang bisa berasap (merokok) baik untuk tembakau, rokok elektrik, serta ganja. Yang pasti, katanya, “Kita diizinkan berasap asal jaraknya sembilan meter dari pintu atau jendela gedung - mau itu kantor, pertokoan, bahkan tempat hiburan sekalipun.”
“Yang menurut saya cukup aneh, kalau mau ngerokok, kita kudu keluar dari bar – tapi gak boleh bawa gelas,” ia berusaha menjelaskan hal yang menurutnya cukup aneh itu. Ia bilang, bar-bar di sana bebas asap. Itu lantaran kebijakan untuk minuman beralkohol dan merokok (termasuk ngebaks) bertolak belakang dalam konteks tempat konsumsinya.
“Kalau ngudud, kudu di luar ruangan dengan jarak sembilan meter dari gedung, tapi di sana nggak boleh tuh minum bir di luar ruangan sambil jalan, misalnya setelah membelinya di supermarket. Sama kayak ngerokok di jarak kurang sembilan meter dari gedung, minum minuman beralkohol di outdoor juga bakal didenda,” tuturnya.
Sepertinya seru ya cerita soal membeli gele secara resmi, juga apa yang terjadi saat ngebaks gak mikirin konsekuensi berurusan dengan aparat hukum dan dipenjarakan. Mungkin konsumen jadi lebih menikmati khasiat psikoaktif ganja tanpa perasaan khawatir berurusan dengan hukum. Benarkah demikian? Mari kita simak obrolan Patri Handoyo dan Arif R. Iryawan alias Ripe soal belanja ganja resmi ini!
Disclaimer: Tayangan ini tidak dimaksudkan untuk mempromosikan dan bisnis narkoba secara ilegal.
#RumahCemara #IndonesiaTanpaStigma #SupportDontPunish #GanjaMedis #RakyatBerhakSehat