"Tempat terbaik untuk perempuan itu di rumah,"
"Haram bagi perempuan berada di luar rumah sendirian selama 2x24 jam,"
"Perempuan itu kodratnya dilindungi dan dinafkahi laki-laki."
Dan, masih banyak lagi ucapan seputar perempuan yang justru membuat posisi perempuan semakin terpinggirkan.
Padahal perempuan seharusnya bisa merasa aman dan nyaman untuk melakukan berbagai hal, seperti kuliah ke luar negeri sampai jadi kepala keluarga.
Hal-hal yang dilakukan perempuan secara sadar harusnya didukung, bukan malah ditakut-takuti dan sengaja dibungkam suaranya. Isu-isu semacam inilah yang menjadi perhatian khusus bagi Kalis Mardiasih.
Bagi Kalis, perempuan adalah subjek aktif yang bisa melakukan sesuatu, bukan cuma objek pasif yang bisa diatur-atur.
Penasaran gimana perjalanan Kalis menyuarakan isu perempuan? Yuk, ikutin ceritanya cuma di Podcast #CeritaParapuan kali ini!