Ketika dipaksa membandingkan antara angkatan Kevin dan Gaffar, Mba Shary menjawab bahwa “angkatan yang paling bagus adalah angkatan yang mau membantu HI ketika akreditasi”. Jawaban yang mengingatkan kita pada momen paling pivotal. Kami bicara panjang lebar soal relevansi HI Undip setelah sepuluh tahun berkontribusi. Kami juga bicara tentang keputusan Mba Shary untuk mengajar di HI Undip alih-alih di, misalnya, Unpar atau UGM. Fakta menarik yang kami dapat dari Mba Shary adalah setelah ruang kerja dosen dibuat menjadi kubikel tertutup, Mba Shary jadi bisa tidur siang dan snacking dengan nyaman. Kami mendoakan agar Mba Shary bisa lulus dari studi doktoralnya dengan penuh kebijaksanaan dan kembali berkontribusi dalam studi perdamaian di Indonesia. Jujur saja, siapa yang tidak rindu dengan keceriaan Mba Shary?