Real Madrid emang pawangnya UCL. Tapi, jangan salah, Carlo Ancelotti juga begitu. Dia serial winner juga kalo urusannya trofi UCL. Jadi, keberhasilan Madrid gak lepas dari sosok Ancelotti itu sendiri. Terus apa kiat Ancelotti bisa bikin tim yang dia latih jadi juara? Di episode kali ini, Jerry, Aun, Dex, dan Rossi bahas komplet mulai dari sosok Ancelotti, Thibaut Courtois, hingga Jürgen Klopp.
Konten:
- Tori Story dari nonton bareng Champions League di Tori Kaizoku (06:40)
- Banyak yang bilang Real Madrid itu menang karena Thibaut Courtois lagi “luck” doang (10:32)
- Daripada menganggap Madrid beruntung, lebih baik soroti lini depan Liverpool. Lagipula kalau gak bisa memecah kebuntuan, kayaknya yang “miskin taktik” itu Jürgen Klopp, bukan Carlo Ancelotti (16:33)
- Pada laga final, apa yang bikin taktik Ancelotti berhasil? Ada banyak detail taktik sebenarnya (20:51)
- Liverpool punya beberapa kelemahan yang sebetulnya sudah mereka tahu tapi mereka gak bisa mengantisipasinya (24:56)
- Mungkin benar, DNA Eropa itu punyanya Ancelotti, bukan Real Madrid, Liverpool, atau Milan (29:07)
- Peran pemain lokal—dari Spanyol sama Inggris—dan kapten di kedua klub (34:00)
- Apakah Benzema layak dapet Ballon d’Or? (37:00)
- Sudah juara Liga Champions 14 kali dan LaLiga 35 kali, apa selanjutnya buat Real Madrid? (40:49)
- Klopp sepertinya frustrasi sehingga mengeluarkan komentar-komentar yang kemudian dipelintir media (43:13)
- Penilaian performa Thiago Alcântara (46:21)
- Setelah kebobolan, Klopp masukkin Diogo Jota, Roberto Firmino, dan Naby Keïta. Pergantian pemain ini sepertinya kurang tepat (48:50)
- Apakah legacy Klopp di Liverpool tercoreng karena gagal quadruple? Padahal bisa dibilang ini adalah tim Liverpool terbaik sepanjang masa (55:42)