Real Madrid berhasil melaju ke final Liga Champions setelah comeback atas Manchester City. Gara-gara ini, ada yang bilang bahwa Madrid punya DNA UCL atau DNA Eropa—persis kayak AC Milan dulu. Lawannya nanti di final, Liverpool, juga dibilang punya DNA UCL. Apa sebenarnya DNA UCL/Eropa ini? Semua didiskusikan dengan seru bersama Dex, Ardy, dan Aun.
Konten:
- Pertanyaan utamanya: Percaya gak DNA UCL itu beneran ada? Atau ini cuma mitos? (01:54)
- Apakah irisan terdekat DNA UCL itu adalah mentalitas? Kalau mentalitas, maka DNA UCL ini sebetulnya bukan milik sebuah klub, melainkan seorang pelatih (Carlo Ancelotti misalnya) dan pemain (05:29)
- Ada alasan kenapa Madrid, Milan, dan Liverpool bisa lebih sukses di UCL. Ini ada hubungannya dengan format UCL yang one-off, beda sama liga yang lebih konstan dan kayak maraton bentuknya (08:40)
- Apa yang dibutuhkan untuk bisa jadi juara UCL sesering ketiga klub tersebut? Apa know-how yang diperlukan? (14:48)
- Setuju gak kalo ada yang bilang bahwa karena UCL bentuknya turnamen, maka butuh sedikit pragmatisme? Berarti pelatih idealis bakalan susah juara? (16:34)
- Lalu, gimana dengan tim-tim kayak Man City dan Paris Saint-Germain yang sudah keluar banyak duit tapi gak kunjung bisa juara UCL? Apa uang gak berpengaruh buat jadi juara UCL? (19:27)
- Kalau UCL sesulit itu, gimana ceritanya Madrid bisa juara tiga musim beruntun dari 2016 sampai 2018 dulu? (22:14)
- Narasi DNA UCL salah satunya hadir karena format UCL yang knock-out. Nah, di format baru UCL nanti (Swiss model), DNA-nya bakalan beda gitu? (23:40)