Masih hangat soal final UEFA Champions League yang mempertemukan Liverpool dan Real Madrid. Jerry, Aun, dan Rossi memperdebatkan: Mending sepakbola proaktif atau reaktif? Ini gak lepas dari anggapan orang bahwa Liverpool ngewakilin yang proaktif, sementara Madrid yang reaktif. Meski, catatan sedikit, Madrid gak selamanya reaktif. Kalau lihat karakteristik Carlo Ancelotti, mereka sebetulnya lebih pragmatis aja: Mencoba bermain praktis dengan memaksimalkan apa yang tim sendiri punya–dan kadang fokus mengeksploitasi kelemahan lawan.
Konten:
- Apa bedanya pragmatis dan reaktif? (02:24)
- Apakah sepakbola pragmatis/reaktif jadi penawar buat sepakbola proaktif? (03:18)
- Jadi, yang pragmatis/reaktif itu adalah klub atau pelatihnya (06:29)
- Pilih mana: Gaya bermain atau hasil akhir? (08:28)
- Proaktif harusnya bisa fleksibel dan pada akhirnya bersinergi dengan hasil akhir (10:18)
- Orang suka salah kaprah: Kalau sudah dapet result bagus, tim itu baik-baik aja. Padahal gak selalu gitu (11:33)
- Main what if kalau Aun dan Rossi jadi pelatih (12:29)
- Buat tim yang bukan tim raksasa atau bahkan tim kecil, kestabilan itu mengacu ke mana? Hasil akhir atau gaya main? Kalau hasil akhir, tim kecil hampir pasti kalah melulu sama tim yang lebih besar (14:24)
- Manchester United dan Arsenal yang bersaing untuk zona UCL berarti stabil atau nggak? (17:03)