Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Bahwa apa yang membuat keberadaan diri kita dapat dikenal sebagai orang percaya yang disertai Tuhan bukan semata-mata dari perkataan yang keluar dari mulut kita tentang siapa kita, melainkan ketika orang melihat apa yang kita lakukan. Saul mungkin pernah melihat Daud datang ke istana untuk bermain kecapi pada waktu ia diganggu roh jahat atau ia pernah melihat Daud bertugas sebagai seorang pembawa senjatanya, namun hal-hal tersebut belum terlalu cukup menggerakkan Saul untuk ingin mengetahui lebih banyak tentang diri Daud.
Tuhan ingin melalui tindakan yang kita lakukan Ia dapat dikenal. Perbuatan-perbuatan yang biasa tidak akan membuat orang lain ingin tahu lebih banyak tentang siapa diri kita atau tentang "anak siapakah" kita ini, apalagi perbuatan yang samar-samar atau perbuatan yang tidak terlalu jelas pribadi siapa yang kita representasikan. Selama orang percaya masih melakukan hal-hal yang biasa, itu belum cukup dapat membuat orang-orang ingin tahu lebih banyak tentang keberadaan dirinya.
Melalui pesan-Nya ini, Tuhan mau kita mulai bangun sesuatu yang membuat diri kita tidak lagi diragukan. Lakukan sesuatu yang membuat kita menjadi pribadi yang _accountable_, yang memiliki akuntabilitas sebagai seorang anak Tuhan yang memiliki kualitas di atas rata-rata kebanyakan orang. Dan itu dibuktikan bukan dengan hanya perkataan saja, namun melalui perbuatannya, komitmennya, integritasnya, konsistensinya, tanggung jawabnya, serta hikmat dan pengurapan Tuhan yang menyertai.