Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Seperti yang Tuhan janjikan kepada Abraham dan Sarah, bahwa Ia akan memberikan keturunan kepada mereka, hal yang sama pula ia nyatakan kepada kita, bahwa Tuhan Akan menggenapi apa yang Ia telah janjikan kepada masing-masing kita. Dan ditekankan bahwa janji yang diberikan tersebut hampir "masak." Ibarat orang menantikan masa panen, atau juga ibarat orang sedang memasak sesuatu. Ada masa makanannya sudah mendekati matang. Pertanyaannya, masihkah kita memelihara dengan setia janji Tuhan tersebut ataukah barangkali kita sudah tidak memegangnya lagi?
Itulah pentingnya kita memegang erat-erat janji Tuhan, karena kita tidak tahu kapan waktu penggenapannya itu. Karena Tuhan bisa sewaktu-waktu menggenapinya, kita tidak dapat memprediksinya. Namun sayangnya, yang seringkali jadi masalah, bukan Tuhan tidak menggenapi apa yang Ia janjikan, melainkan pihak orang percaya yang sudah tidak memegang lagi janji Tuhan.
Bicara tentang janji Tuhan, kita tahu bahwa ada yang disebut _"unconditional promises"_, janji yang tidak membutuhkan syarat apapun. Misalnya ketika Tuhan berjanji bahwa Ia akan memelihara kehidupan manusia dengan memberikan hujan dan panas matahari. Namun ada yang disebut _"conditional promises"_ dimana untuk terjadinya penggenapan janji-Nya, Tuhan memberikan persyaratan. Misalnya, adanya keterlibatan iman percaya kita didalam menantikan apa yang dijanjikan Tuhan atau ada keterlibatan tindakan dari pihak penerima janji.