Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Tuhan sedang mengajarkan murid-murid-Nya termasuk kepada kita saat ini untuk tidak menjadi orang yang mudah menyerah dan tidak memiliki daya juang, namun menjadi orang yang berani gigih berjuang. Bukan saja sekedar berjuang untuk perkara-perkara jasmani seperti roti untuk dimakan, yang orang dunia umumnya lakukan, namun memiliki kegigihan untuk berjuang akan perkara-perkara ilahi yang jauh lebih penting, yang memiliki nilai kekal.
Ketiadaan daya juang atau ketiadaan persistensi membuat banyak manusia termasuk orang percaya telah kehilangan banyak hal. Bahkan Yesus sendiri mengajarkan bahwa apabila seorang percaya tidak memiliki persistensi “yang tak kenal malu” (shameless persistence) yaitu daya juang atau kegigihan yang tidak memedulikan apa yang akan dikatakan orang lain kepadanya, maka tidak banyak pintu-pintu yang akan dibukakan.
Melalui pesan-Nya ini Tuhan sedang mengatakan bahwa sebetulnya banyak hal-hal bernilai dari sorga yang layak kita peroleh dan nikmati. Banyak pintu-pintu yang Tuhan siap bukakan, namun keengganan untuk berjuang lebih lagi membuat banyak orang percaya kehilangan kesempatan untuk menikmatinya. Dan orang percaya seringkali menghibur dirinya dengan berkata-kata rohani bahwa semua adalah anugerah Tuhan.