Inilah yang menjadi pesan Tuhan bagi kita. Peristiwa janda di atas menggambarkan bahwa perjalanan hidup orang percaya tidak selalu berjalan mulus tanpa halangan. Kadang bisa diperhadapkan dengan suatu hambatan. Bukan tanpa alasan kita diijinkan mengalaminya, karena di situ Tuhan sebetulnya ingin "memerkenalkan diri-Nya" bahwa Ia hadir dan siap untuk melakukan sesuatu, apabila Ia "diijinkan." Mengapa dikatakan "diijinkan"? Karena kadang Tuhan tidak diberi keleluasaan untuk melakukan sesuatu. Pihak orang percaya yang seringkali "mematok" Tuhan agar melakukan ini dan itu menurut kemauannya atas hambatan yang terjadi.
Peristiwa janda yang mengalami kesusahan dikejar-kejar penagih yang mengancam hendak mengambil kedua anaknya mewakili tidak sedikit kehidupan orang percaya masa kini yang berharap bahwa mestinya pertolongan Tuhan terhadap dirinya harus seperti ini dan itu. Atau berharap setidaknya nabi Elisa turut membantu menyelesaikan hutangnya. Atau apapun yang terlintas di pikiran. Satu hal yang perlu kita pahami adalah bahwa Tuhan memiliki cara tersendiri dalam melakukan suatu tindakan kepada kita yang sering tidak kita pahami, dimana di dalam tindakan-Nya itu seringkali ada suatu cara Tuhan di dalam membangkitkan sisi lemah dalam diri kita.