Budiman Tanuredjo adalah wartawan, penulis buku, dan host. Anak ketiga dari empat bersaudara ini lahir di Bandung, 25 Februari 1964. Sejak ayahnya meninggal pada saat Budiman berusia 3,5 tahun, ibunya harus bekerja keras.
Untuk menambah uang saku saat kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada, Budiman menulis di berbagai media massa. “Saya juga menjadi kasir supaya bisa makan bakso secara gratis di kawasan Mrican, Yogyakarta”.
Setelah meraih gelar sarjana, Budiman bergabung di Kompas sejak 1991. Dia mulai meniti karir sebagai wartawan dengan menjadi koresponden hingga menjabat sebagai pemimpin redaksi Kompas. Fokus liputan suami Fransiska Endang Triningsih dan bapak tiga anak ini tentang isu keadilan, hak asasi manusia, hukum, politik, dan konstitusi.
Bagaimana proses kreatif menulisnya? Mengapa dia banting setir dari teknik nuklir menjadi wartawan? Bagiamana peraih penghargaan Adinegoro dan Muhammad Yamin Award ini menjaga indepensi sebagai penulis dalam karya-karyanya?