Listen

Description

Terus mencari dan merayakan kehidupan menjadi ciri Ninok Leksono, sosok yang sudah menjadi wartawan Kompas selama lebih dari 38 tahun. Meski mendapat pendidikan sains di ITB (lulus 1981), mendalami studi ilmu perang di Kings College, London (lulus MA tahun 1989), dan mendalami masalah pertahanan untuk disertasi doktornya (lulus dari FISIP-UI tahun 1992), menulis—khususnya menulis musik—tetap menjadi kesenangan utamanya. Semenjak tahun 2011, ia diangkat sebagai Rektor Universitas Multimedia Nusantara (UMN) hingga tahun 2020 ini, namun ia mewarnai tugasnya dengan aktivitas seni budaya yang intens, seperti menjadi pemain wayang dan ketoprak. Ia ikut mendirikan Paguyuban Ketoprak Adhi Budaya dan terakhir membina Orkes Keroncong Arum Puspita. Anggota Dewan Pers (2013-2016) ini kini  menjadi anggota Pengurus Pusat Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi), juga anggota Pengurus Pusat Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI). 

Penulis buku teknologi dan masalah kemiliteran ini juga sudah menghasilkan empat buku biografi musik, yakni tentang Titiek Puspa (2003), Twilite Orchestra (2004), Ismail Marzuki (2014), dan buku ini adalah biografi keempat yang ia tulis. Ninok yang juga seorang Fellow Eisenhower (1993), menerima sejumlah Penghargaan untuk pengabdiannya dalam jurnalistik. Wartawan Utama Dewan Pers ini menerima Penghargaan Dewan Pers—UNESCO untuk Penegakan Kebebasan Pers (2009) dan pada bulan Juni 2020 diangkat sebagai Visiting Professor of Practice di UCSI University di Malaysia. Ninok ikut dalam pementasan tiga opera yang diselenggarakan Sanggar Susvara, yakni sebagai anggota paduan suara di opera “La Gioconda” (1978), “Norma” (1979), dan “Cavalleria Rusticana” (1980).