Toleat merupakan alat musik tiup khas daerah Subang.
Toleat dahulu dimainkan oleh para anak gembala di kawasan Pantura untuk mengisi waktu luang sambil mengawasi ternak mereka.
Selanjutnya Toleat kembali berkembang menjadi sebuah alat musik yang bisa dimainkan dalam suatu pementasan dan menjadi sajian hiburan tertentu yang bersifat apresiasi baik umum maupun akademis (pintonan).
Kalangenan sendiri merujuk pada sebuah alat untuk menghibur diri saat mengisi waktu luang.
Terakhir disempurnakan di masa kontemporer, sebagai sebuah bentuk sajian alat musik yang bisa dikolaborasikan dengan alat musik lain, baik tradisional, maupun modern.
Toleat memiliki delapan lubang nada dengan nada dasar salendro, menghasilkan suara yang unik dan khas menyerupai suara saxophone.
Bentuknya memang mirip dengan seruling, namun toleat memiliki rit yang terbuat dari kayu berenuk.
Toleat dapat dikombinasikan dengan beberapa jenis alat musik lain dan menghasilkan eksplorasi musik yang bagus.
Alat musik biasa dikolaborasikan dengan kecapi dan kendang, bahkan kini juga dipadukan dengan alat-alat musik modern seperti keyboard. Alat musik tersebut tidak mempunyai lubang dan nada bunyi, sehingga kurang dapat menghasilkan variasi nada.