Listen

Description

Gembala Menyapa

31 Maret 2023

BELAJAR MEMPERCAYAI-NYA

Yohanes 11:1-44

Seorang anak belajar mempercayakan dirinya kepada ibunya atau ayahnya ketika ia belajar berjalan. Pertama-tama dititah, lama-kelamaan anak tersebut akan bisa berjalan sendiri. Untuk anak tersebut, ada proses jatuh bangun yang dia dilewati, dan untuk orang tua juga harus ada kerelaan dari dalam diri mereka, melihat anaknya sesekali jatuh, menangis, kemudian berupaya bangkit kembali, dan akhirnya si anak bisa jalan dengan baik.

Yesus sudah mendengarkan kabar bahwa Lazarus sedang sakit. Tetapi, Yesus tidak segera mengunjungi Lazarus. Mengapa Yesus menunda kunjungan-Nya? Sekilas muncul kesan bahwa Yesus tidak peduli, Dia tidak sayang pada Lazarus dan keluarganya. Waktu berlalu dan Lazarus pun akhirnya meninggal dunia. Empat hari pasca kematian Lazarus, barulah Yesus datang mengunjungi mereka. Ketika Yesus tiba di rumah keluarga duka, kita bisa melihat sikap dan ungkapan Marta pada ayat 21, “Tuhan, sekiranya Engkau ada disini, saudaraku pasti tidak mati.” Rasa-rasanya ungkapan Marta ini hendak mengatakan, “Ah, sudah terlambat Tuhan, ia sudah mati.” Mungkin ini juga mewakili sikap kita pada umumnya, dalam situasi yang terdesak, kita menginginkan supaya Tuhan menyelesaikan masalah kita dengan secepatnya.

Tuhan Yesus menunda kunjungan-Nya dengan tujuan supaya mereka belajar percaya. Ketika melihat kenyataan bahwa segalanya sudah terlambat bagi kita, apakah sikap kita lantas kecewa, menyalahkan, “mutung”, ataukah diri kita masih tetap berharap dan percaya kepada-Nya? Justru di situasi terdesak dan menurut kita terlambat, di saat itulah sebenarnya Tuhan sedang menguji iman kita, kepercayaan kita. Kemudian Lazarus pun dibangkitkan-Nya. Pada akhirnya peristiwa ini menumbuhkan sikap percaya yang kuat pada diri keluarga besar Lazarus. Selamat membangun iman yang kuat kepada Tuhan. Belajarlah terus untuk mempercayakan hidup kita seutuhnya kepada Kristus. Karena imanlah yang menuntun kita untuk terus bisa menjalani kehidupan dengan penuh pengharapan kepada Tuhan.