GEMBALA MENYAPA,
Selasa, 19 April 2022
Lukas 24:13-35
Di zaman digitalisasi melalui media sosial, orang pada umumnya, bahkan termasuk diantara kita mudah percaya kepada berita yang belum tentu benar atau hoaks dan dengan cepat menyebarkannya tanpa pertimbangan. Namun, di sisi lain, ada yang lamban untuk percaya kepada berita kebenaran. Meskipun itu datang dari Tuhan.
Begitu pula apa yang terjadi setelah Tuhan Yesus sungguh-sunggguh bangkit. Kedua murid tidak dengan mudah percaya kepada berita kebenaran tersebut. Bahkan mereka masih tidak percaya setelah ditunjukkan beberapa indikasi kebangkitan Yesus. Indikasi-indikasi tersebut tampak secara terang-terangan ketika mereka berjalan bersama-sama dengan Yesus (ay. 15), bercakap-cakap dengan-Nya (ay. 17), dan mendengar kabar kebangkitan-Nya (ay. 22-23). Bahkan kebenaran tentang kabar itu telah terkonfirmasi melalui tidak adanya tubuh Yesus di dalam kubur (ay. 24), dan mereka diajar oleh Yesus sendiri tentang Mesias yang harus menderita dan bangkit (ay. 26).
Dari sederet indikasi tersebut, kedua murid masih saja belum percaya, sampai-sampai Tuhan Yesus menyebut mereka sebagai orang bodoh dengan hati yang lamban (ay.25).