GEMBALA MENYAPA
Minggu, 30 Oktober 2022
KASIH ITU TEKUN DALAM DOA
Bacaan: Roma 12:12c
“….dan bertekunlah dalam doa”
Jemaat yang dikasihi Tuhan dan mengasihi Tuhan.
Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) disebutkan bahwa doa yaitu permohonan, harapan, permintaan, pujian kepada Tuhan.
Ada juga yang merumuskan atau mendefinikan bahwa doa adalah cara dan alat/sarana manusia berkomunikasi dengan Tuhan untuk untuk menyampaikan isi hati, permohonan dan keinginan kepada Tuhan, karena menganggap dan mempercayai bahwa Tuhan Allah yang mahakuasa adalah sumber berkat dan tempat mengadu untuk memohon pertolongan.
Kitab Suci mengajarkan bahwa doa itu diperintahkan dan diajarkan oleh Tuhan kepada umatNya (Mateus 6: 5-13, Efs. 6:18, 1 Tes. 5:17, dll). Tuhan Allah memerintahkan umatNya adalag wujud kasih kepada umatNya agar hanaya kepadaNya sajalah umatNya Doa itu diperintahkan kepada umatNya agar dalam Hal itu karena kasih Tuhan kepada umat milikNya agar mereka menyampaikan isi hati, permohonan dan keinginan kepada Tuhan, bukan kepada yang lain, sehingga umatNya hanya bersandar penuh kepadaNya dalam suka duka terlebih-lebih dalam kelemahan hidupnya.
Dalam rangka perintah Tuhan agar umatNya hidup dalam kasih (Mat 22: 37-40), kepada jemaat Roma rasul memberikan nasehat dan arahan bagaimana orang percaya itu harus berdoa. Antara lain dalam Roma 12:2c disebutkan “….. bertekunlah dalam doa”.
Dengan kata “bertekunlah” jemaat Roma dan kita semua jemaat saat ini diingatkan agar jangan lupa berdoa, bahkan doa itu harus dilakukan dengan tekun, sungguh-sungguh, tidak hanya kalau ingat, perlu dan membutuhkan tetapi dalam segala keadaan baik dalam suka maupun duka.
Apabila orang berdoa dengan tekun, maka dalam rangka kasih kepada Tuhan doa untuk Tuhan seperti yang diajarkan dalam doa Bapa kami “dikuduskanlah namaMu, datanglah kerajaanMu, jadilah kehendakMu” ( Mat. 6: 9-10), termasuk doa untuk pekerjaan pemberitaan Injil agar kedatangan kerajaanNya terjadi, semua itu mestinya disampaikan/diucapkan.Karena tekun, berdoa untuk itu semua mestinya tidak akan tercecer dan dilupakan.
Demikian juga kalau orang berdoa dengan tekun, maka dalam rangka kasih kepada sesama, maka doa untuk dan dalam segala hal untuk keluarga (bapak, ibu, anak), saudara, sesama warga jemaat, warga masyarakat, bangsa dan negara, para pemimpin dan semua orang bahkan untuk mereka yang memusuhi dan membenci kita, mestinya juga kita lakukan dan ucapkan. Apabila tidak tekun berdoa maka bisa jadi doa untuk sesama tersebut terlupakan dan ter-abaikan.
Marilah nasehat agar “ ….. bertekunlah dalam doa” dalam rangka kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama tersebut selalu mewarnai kehidupan kita orang percaya setiap hari. Percaya atau beriman kepada Tuhan tetapi tidak pernah berdoa, lupa dan melupakan untuk berdoa, bahkan tidak berdoa dengan tekun adalah godaan dan tantangan besar bagi nafas hidup kita orang beriman karena pada hakekatnya “doa adalah nafas hidup orang beriman”.
Tuhan memberkati kita sejemaat. Amin
[PR]