Listen

Description

Gembala Menyapa
3 Agustus 2022

KEMAUAN UNTUK BERBAGI
MATIUS 14:13-21

Dalam Matius 14: 13-21 dituliskan tentang kisah Yesus memberikan makan lima ribu orang. Yesus melakukan hal itu karena dinilai saat itu Yesus tergerak oleh belas kasihan. Ia mengajar dan menyembuhkan banyak orang dan mereka yang menyaksikan mujizat Yesus justru tidak mau pergi dan terus mengikuti dia hingga menjelang malam. Awalnya, murid Yesus mulia cemas dengan kondisi tersebut dan menyuruh agar mereka pulang, sebab tempat itu sunyi dan tidak ada makanan sama sekali untuk dimakan. Namun secara kontras, Yesus justru menyuruh murid-murid-Nya untuk memberi mereka makan: “Kamu harus memberi mereka makan”.

Saat para murid menyarankan Yesus untuk menyuruh orang banyak itu pulang, Dia justru mengatakan, “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan”. Jawaban Yesus ini tentu menghentak para murid. Ada dinamika yang terjadi di tengah para murid yang mendengar kata-kata Yesus tersebut. Baik muridnya Filipus segera menghitung uang yang ada dan menilai mustahil untuk bisa memberi semua orang banyak itu makan. Murid lainnya bernama Andreas pun ikut mencoba menjawab suruhan Yesus dengan membeberkan dengan pesimis bahwa hanya ada lima roti dan dua ikan milik seorang anak. Tentang hal ini Injil Matius mencatat perkataan murid Yesus, “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan”.

Namun jumlah kecil itu ternyata bisa dijadikan Tuhan menjadi berlipat kali ganda dan bahkan orang banyak bisa makan hingga kenyang dan meninggalkan sisa roti dan ikan. Bukanlah dalam kehidupan sehari-hari, kita pernah menghadapi tantangan seperti para murid? Kita merasa tidak mungkin melakukan sesuatu dalam kondisi tertentu, dan berharap Tuhan puny acara lain yang bisa menjadi solusi agar kita tidak perlu menghadapi masalah demikian. Kita sering kali berkata, “Saya tidak sanggup, saya hanya punya sedikit kekuatan untuk bertahan, apalah artinya itu dibanding dengan persoalan besar ini?”

Besar kecilnya ketersediaan kekuatan membuat kita kadang kala gentar dan meragukan kekuatan Allah yang mampu melakukan segala sesuatu. ‘Mana Mungkin’ adalah perkataan yang menyangkal kekuatan Tuhan. Sementara Tuhan menghendaki agar kita membawa segala yang ada pada kita kepada-Nya, untuk diberkati dan dijadikan-Nya cukup untuk menghadapi setiap tantangan.

Sama seperti seorang anak kecil yang membawa apa yang ada padanya kepada para murid. Para murid yang diundang Yesus untuk membawa apa yang ada pada mereka itu kepada-Nya. Dan terjadilah mukjizat itu. Lima ribu orang makan sampai kenyang, dan masih terdapat sisa sebanyak dua belas bakul.

Melalui kisah ini, Yesus berbagi nilai-nilai kehidupan kepada orang banyak itu, yaitu tentang belas kasihan yang dilakukan dengan dengan tindakan nyata. Dia adalah Tuhan yang peduli, dan mau berbagi. Bahkan diri-Nya seutuhnya Ia berikan bagi keselamatan dunia. Namun apakah kita yang telah menerima kepedulian-Nya itu juga telah meneladani apa yang diperbuat-Nya?