Listen

Description

Gembala Menyapa

29 September 2022

KETIKA TUHAN KECEWA

2 Raja-raja 17: 5-18

Pernahkah anda kecewa? Perasaan apa yang muncul? Betul, bisa saja akan muncul perasaan lainnya seperti marah, sedih bahkan tidak ingin bertemu atau berurusan dengan orang yang telah mengecewakan hati kita. Lalu, bagaimana jika kita yang mengecewakan orang lain? Apa yang akan kita lakukan? Tentunya kita akan meminta maaf dan berupaya memperbaiki kesalahan atau bisa saja memilih untuk berpura-pura bahwa tidak ada yang terjadi.

Di tengah sibuk atau santai nya cara kita menjalani hidup, kerap kali kita merasa bahwa kehidupan kita memang sudah sewajarnya seperti saat ini. Terkadang kita senang atau merasa baik-baik saja ketika menjalani kehidupan di luar Tuhan. Toh, meskipun begitu kita masih bisa bernafas, bergerak dan juga makan minum. Normal bukan? “Ya”menurut kita namun “tidak” bagi Tuhan. Hidup kita tidak jarang hanya berfokus kepada diri sendiri dan lupa untuk hidup menurut cara Tuhan. Hal itu membuat posisi Tuhan bukan menjadi prioritas kita, dan ini sama saja seperti kita menduakan Tuhan. Atau ketika hidup kita terlalu santai dan nyaman namun lupa bahwa kenikmatan yang kita rasa adalah anugerah dari Tuhan, bukankah itu menyakiti hati Tuhan?

Kisah di Raja-Raja 17 mengajak kita mengingat betapa Tuhan pernah begitu kecewa dengan umatNya. Mereka melakukan perbuatan jahat yang secara jelas Tuhan melarangnya. Berkali-kali Tuhan melihat dosa-dosa yang mereka perbuat dan berkali-kali pula Tuhan memperingati mereka serta memberikan kesempatan untuk berbalik kepada Allah, namun mereka menghiraukan itu. Ketika perasaan kecewa itu begitu dalam, Tuhan begitu murka kepada Israel dan menjauhkan mereka dari hadapanNya. Lalu bagaimana jika Tuhan juga kecewa terhadap kita dan memalingkan wajahNya? Siapkah kita? Tuhan kita adalah Tuhan yang baik, yang masih memberikan kesempatan baik kepada kita untuk kembali datang kepadaNya. Untuk itu, mari berbaliklah dan datang kepada Tuhan.