Listen

Description

Gembala Menyapa

1 Maret 2023

MEMOHON DAN MEMBERI PENGAMPUNAN

Yunus 4:1-11

Mengutip sebuah peribahasa yang mengatakan, “gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang pantai nampak jelas”, arti dari peribahasa ini adalah kesalahan diri sendiri tidak terlihat, tetapi kesalahan orang lain terlihat jelas. Peribahasa di atas menjadi gambaran sikap Yunus, ketika ia diutus oleh Tuhan ke kota Niniwe, ibu kota Asyur musuh besar Israel untuk bernubuat bahwa mereka akan dihukum. Ketika menerima perintah dari Tuhan, Yunus tidak bersukacita, ia marah, dan memilih lari dari Tuhan. Sebab ia tahu bahwa Tuhan penyayang dan akan mengampuni penduduk Niniwe. Bagi Yunus, orang Asyur pantas menerima hukuman Tuhan, bukan pengampunan. Yang pantas menerima belas kasihan Tuhan adalah bangsa Israel saja. Pada akhirnya Tuhan pun memberikan pengampunan kepada orang-orang di Niniwe, karena mereka mendengarkan nubuat Tuhan dan bertobat.

Sulit mengampuni bangsa Asyur inilah yang timbul dalam diri Yunus, kalau kita cermati bukankah Yunus juga berdosa kepada Tuhan, saat ia diminta memberikan nubuat namun ia malah marah kepada Tuhan. Mari sejenak kita bertanya pada diri kita, apakah kita masih memiliki sikap seperti Yunus, di saat seseorang berbuat salah atau melanggar perintah Tuhan, kita merasa ia pantas dihukum dan tidak diampuni? Bila sikap itu masih ada dalam diri kita, mari segera kita memohon pengampunan kepada Tuhan, sebab ketika kita menghakimi apa yang diperbuat orang lain, dan perbuatan hidup kita juga melakukan dosa, maka sejatinya Tuhan juga marah kepada kita. Kalau Tuhan saja mau memberi pengampunan kepada setiap manusia yang mau bertobat, bukankah sudah seharusnya kita juga tidak hanya memohon pengampunan, namun kita juga mau mengampuni sesama kita. Selamat berproses untuk mengampuni sesama.