Listen

Description

Gembala Menyapa

20 Desember 2022

SEMAKIN DIBERKATI, SEMAKIN RENDAH HATI

2 Samuel 7:18-22

Ungkapan “ibarat padi, semakin berisi, semakin merunduk”, bermakna: manusia tidak layak bersikap angkuh/ sombong karena kemampuan yang dimiliki. Sebaliknya, seiring besarnya kemampuannya, manusia harus semakin rendah hati. Ungkapan ini agaknya dihidupi dengan baik oleh Daud.

Tuhan selalu menyertai Daud. Tuhan mengambilnya dari padang, ketika menggembalakan kawanan domba menjadi raja atas Israel. Tuhan menyertainya di segala tempat dan melenyapkan musuhnya. Tuhan memberkati dan mengaruniakan keamanan bagi segenap umat Israel. Keturunannya diberkati untuk mendirikan Bait Suci. Tuhan mengokohkan takhta kerajaannya dan mengaruniakan nama besar. Meskipun Tuhan mendidik Daud dengan keras, tetapi ia dikasihi sebagai anak-Nya. (Ay. 9-16). Daud menerima janji Tuhan dengan kerendahan hati dan iman. Ia tidak memegahkan diri. Dalam kerendahannya itu, Daud menaikkan doa syukur kepada Tuhan karena merasa diberkati lebih dari yang pantas dia terima. Dia menyadari posisinya di hadapan Tuhan, bahkan merasa tidak layak menerima janji-Nya. Da mengakui semua hal baik itu terjadi, karena kemurahan Tuhan. Semakin besar karunia Tuhan, semakin ia merendahkan dirinya.

Kita harus senantiasa waspada, prestasi, keberhasilan, dan semua hal baik dalam hidup, berpotensi menjadikan kita jumawa. Terlebih ketika kita diliputi kehausan akan pujian dan pengakuan manusia, kita bisa saja mengakui semua itu sebagai buah dari usaha dan kehebatan kita, mengesampingkan Tuhan dan melupakan berkat kemurahan-Nya. Daud memberi teladan kerendahan hati. Meskipun menjadi raja yang besar, ia menempatkan dirinya jauh di bawah kaki Tuhan. Ketika kita menyadari posisi kita di hadapan Tuhan, mengakui kerapuhan dan keterbatasan kita, maka semua hal baik kita akan akui sebagai berkat kemurahan Tuhan. Tuhanlah yang menjadi pemrakarsa kehidupan kita. Semua ada dalam rancangan-Nya. Hanya perkenan Tuhan yang menjadikan kita layak menerima segala kebaikan dalam hidup. Tidak ada alasan bagi kita untuk bermegah dan menyombongkan diri. Karena tanpa perkenan Tuhan, kita tidaklah mampu. Mari kita belajar seperti Daud, semakin diberkati, semakin rendah hati.