Listen

Description

Gembala Menyapa

30 Agustus 2022

SPIRITUALITAS KETERSEMBUNYIAN

Matius 6:1-6, 16-21

Integritas sering dimaknai sebagai kualifikasi rohani yang jujur sehingga di dalamnya tidak mengandung kepalsuan dan bermuka-dua. Seorang yang memiliki integritas akan hidup lurus. Apa yang diucapkan sesuai dengan apa yang dilakukan. Lebih jauh lagi seorang yang berintegritas tetap melakukan hal yang baik dan mulia walau tidak diketahui siapa pun. Spiritualitas integritas inilah yang disebut dengan spiritualitas ketersembunyian.

Di Matius 6:1-6, 16-21 Yesus mengajarkan spiritualitas ketersembunyiaan dalam 3 aspek, yaitu: sedekah, doa dan puasa. Ketiga kebajikan tersebut harus dilakukan secara tersembunyi dan tidak dipamerkan di depan banyak orang. Apabila dilakukan secara sengaja di depan publik, mereka sudah mendapat upahnya. Upah yang dimaksud adalah pujian dari orang-orang yang melihat. Yesus berkata: “…… Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Mat. 6:6). Dasar teologisnya adalah seluruh perbuatan kebajikan termasuk ritual keagamaan merupakan manifefstasi iman dan relasi personal dengan Allah. Karena itu memamerkan kepada publik kebajikan yang dilakukan merupakan kemunafikan. Lawan dari spiritualitas ketersembunyian adalah kemunafikan.

Kemunafikan merupakan kepalsuan hati dengan topeng kesalehan. Karena sesungguhnya hati mereka tidak mengasihi Allah, tetapi menggunakan nama Tuhan untuk pujian bagi diri sendiri. Dalam relasi sosial orang-orang yang munafik tidak dapat dipercaya. Mereka dapat berlaku manis di depan, tetapi dari arah belakang dapat bertindak sebagai pengkhianat.