Listen

Description

Cetaarrr. Sebuah cambuk merah melecut tubuhku hingga bilur-bilur. Aku sang tokoh cerdik pandai dengan deretan gelar, tiba-tiba berubah jadi tikus di hadapan sosok hitam bercambuk merah itu. Cambuk itu terus menerpa seluruh tubuh, tiga kali sehari. Aku ingin mendekati si cambuk kilat. Tapi percuma, mendekat berarti Ulo Marani Gepuk. Yang aku butuhkan sekarang tak lain adalah juru lobi. Aku membutuhkanmu pembela-pembela setiaku....(bersambung). Penulis: Iman Suwongso. Narator: Aldi Eka Wijaya. Audio: Menel Pradana.