Di antara injakan sepatu keras di tubuhku yang penuh luka, bayangan masa kecilku menjelma. Bagaimana ibu menghukumku saat berbuat salah, bagaimana teman-teman masa kecilku ada, hingga akhirnya aku bertemu ibu. “Jangan takut nak. Ada ibu di sini. Ayo kita pulang. Besok Paskah,” suara ibu begitu lembut. Kurasakan mengusap setiap luka di tubuhku. Aku tertidur di pangkuan ibu.... (Tamat). Penulis: Emanuel Yuswantoro. Narator: Arief Sasono. Audio: Menel Pradana.