Ayu Utami dikenal sebagai novelis yang mengugah kesadaran bagaimana perempuan sangat terkekang oleh nilai-nilai. Bahkan sejak SD, Ayu mempertanyakan mengapa ada istilah perawan tua, termasuk mengapa perawan tua distigma sebagai orang yang bitter. Hal yang tidak dialami laki-laki. Beranjak besar, ia pun menyadari ada hal yang tidak beres dan harus dibongkar. Novel perdananya, Saman adalah upayanya dalam membongkar, termasuk seksualitas perempuan. Saman telah menempatkan Ayu dalam jajaran penulis ternama dan novel ini sudah diterjemahkan ke belasan bahasa asing. Dalam keputusan menikahpun, bukan cinta atau sosok suaminya yang mendasari keputusannya, bagi Ayu pernikahan merupakan pernyataan politiknya.