Pilihan Tuhan Yesus, sang Putera Allah, untuk tetap setia pada tugas perutusan Bapa telah mengantarkan-Nya ke gerbang pintu Yerusalem, tempat di mana jalan sengsara-Nya dimulai. Tuduhan para pemuka agama bangsa Yahudi yang mencap-Nya sebagai penghujat Allah telah membawa-Nya pada peristiwa salib. Namun, Tuhan Yesus tetap setia sampai pada titik darah-Nya yang penghabisan - sebuah teladan yang sangat agung! Yuk, kita renungkan bersama P. Pio.