Sri Lanka bergejolak! Krisis utang membuat kebutuhan pokok di negara Asia Selatan itu seret. Rakyat turun ke jalan dan berujung mundurnya kabinet dan perdana menteri Mahindha Rajapaksa. Banyak faktor yang terkulminasi dalam krisis ini: mismanajemen, utang luar negeri, dan ketidakberuntungan. Kenapa Sri Lanka bisa sampai di tahap ini? Benarkah ada peran China? Apa yang bisa dilakukan dunia?
Bareng Rafi, Ikhlas, Majiid, dan Shofwan di Podcast Bebas Aktif episode 30, kita ngomongin:
- Perdana Menteri mundur, kabinet bubar, antrean bahan pokok mengular. Sebenernya Sri Lanka ini lagi kenapa, sih? (2:47)
- Krisis ekonomi berefek pada nasib keseharian rakyat Sri Lanka. Listrik Sri Lanka mati 13 jam per hari dan toko-toko tutup. (5:11)
- Apa aja, sih, penyebab krisis ekonominya? Katanya, Sri Lanka ini banyak banget utang luar negerinya. Buat apa? (5:55)
- Pemerintah Sri Lanka jorjoran bangun infrastruktur, ujung-ujungnya malah gak bisa bayar utang. Ada gak sih faktor struktural yang bikin hal-hal kayak gini terjadi? Ada hubungannya kah dengan Belt and Road Initiatives-nya China? (10:10)
- Apakah ini merupakan akibat dari debt trap diplomacy China? (20:13)
- Soal Belt and Road Initiatives: Apakah tuduhan debt trap merupakan narasi Barat saja? (27:16)
- Gimana cara Sri Lanka bisa lolos dari krisis ini? (35:15)
- Kita menghakimi balance sheet-nya Sri Lanka. (36:53)
- Sri Lanka dianggap jadi domino pertama yang jatuh dalam krisis utang global. (37:59)
- Apa selanjutnya untuk Sri Lanka? (43:48)
Instagram: @kontekstualcom
Twitter: @kontekstualcom
YouTube: Kontekstual
Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!