Pedro Castillo, presiden Peru sejak 2022, harus rela turun dari jabatannya setelah dimakzulkan akibat ulahnya membubarkan parlemen. Sebagai bagian dari serikat guru, Castillo berhasil naik membawa narasi pro masyarakat terpinggirkan, yang membuatnya berhaluan kiri. Sayangnya, Castillo gagal menerapkan janji-janjinya karena terhambat persetujuan parlemen yang berujung pada dekrit pembubaran parlemen.
Kenapa Castillo bisa sampai di tahap ini? Apakah ini tren khas pemimpin kiri di lingkungan demokratis? Gimana masa depan Peru? Rafi, Ikhlas, Shofwan, dan Majiid mengupas tuntas di Podcast Bebas Aktif episode 57:
Crew:
Host: Rafi Alif (@Rafialifma) // Producer: Rafi Alif // Researcher: Oktavianus Bima
Temui kami di:
Instagram: @kontekstualcom
Twitter: @kontekstualcom
YouTube: Kontekstual
Kunjungi kontekstual.com untuk berita HI paling aktual!