“Tajuk Rasil”
Rabu, 17 Zulhijjah 1444 H/ 5 Juli 2023
A.R. Baswedan dan Masalah Palestina
Artikel Hidayatullah.com
Sebagaimana tokoh muslim sezamannya –seperti Natsir, Hamka dan lain-lain–, Abdurrahman Baswedan punya kepedulian serius terhadap masalah Palestina. Ini bisa dibaca melalui buku biografi dan karya-karya tulisanya yang terserak di berbagai majalah dan surat kabar. Untuk buku biografi misalnya, bisa dibaca karya Suratmin “Abdul Rahman Baswedan, Karya dan Pengabdiannya” (1989). Sejak muda –dengan penguasaan bahasa Arab dan Belanda– beliau rajin mengikuti berita-berita luar negeri termasuk masalah Palestina.
Pengetahuan tentang Palestina melalui surat kabar, kemudian hari ditambah dengan pengalaman di lapangan perjuangan. Saat menjadi delegasi Indonesia mensosialisasikan kemerdekaan Indonesia ke Timur Tengah (seperti: Mesir) beliau sedikit-banyak mengetahui secara langsung problem-problem yang dihadapi saat itu di antaranya masalah Palestina. A.R. Baswedan juga tahu saat itu bagaimana Belanda mengusung tema dukungan untuk Palestina asalkan Pemerintah Mesir menolak kedatangan delegasi Indonesia ke Bumi Kinanah itu untuk meminta pengakua kemerdekaan. Artinya, melihat sedemikian santer dan setrategisnya isu Palestina ini, sampai-sampai digunakan juga oleh pihak berkepentingan –seperti kolonial Belanda– untuk memeacah belah umat Islam dan menjajah mereka.
Ketika A.R. Baswedan bertemu dengan tokoh agama lain seperti Pastur Katolik, Y.B. Mangunwijaya, temah-tema seperti Islam, iran, Irak, Palestina dan Israel juga dibicarakan. Kepedulian dan perhatian ini digambarkan Romo Mangun, “Jiwanya besar, dan tidak sempit pandangannya. Pandangannya baik sekali terhadap agama, tak pernah ngomong hal-hal dogma, tetapi tentang kenyataan dalam prinsip-prinsip hidup, tentang kejujuran dan mencari kebenaran. Orientasi pemikirannya terhadap orang-orang miskin,” ini membuat pembaca tidak heran jika beliau juga peduli terhadap masalah Palestina.