Listen

Description

“Tajuk Rasil”

Selasa, 20 Shafar 1445 H/ 5 September 2023

Bahaya Hasad dalam Berdakwah

Artikel Hidayatullah.com

Kita sering mendengar tentang penyakit hasad, iri, dengki sebagai bagian dari kehidupan. Bagi seorang dai, telah dijanjikan bahwa menghadapi orang-orang mukmin yang iri hati merupakan tantangan besar yang harus diatasi dalam perjalanan dakwah. Mari kita memperhatikan di sekitar kita khususnya. Bagaimana hasad, dengki dan iri hati suatu perkara yang tidak asing. Tidak sedikit sebagaian umat Islam sendiri saling menjatuhkan dan menghancurkan kebahagiaan orang lain hanya karena tidak senang melihat keberhasilan dan kelebihan yang dimiliki orang lain.

Tidaklah mustahil penyakit seperti ini juga ada dalam komunitas dakwah sendiri. Padahal, jika kita membiarkannya hal itu meracuni jiwa kita, akan banyak amal dan dakwah yang lumpuh. Parahnya lagi, kita tidak ingin dakwah ini berhenti karena di antara kader-kader dakwah yang saling mengadu domba dan saling menjatuhkan. Imam Nawawi dalam Syarah Muslim pernah berkata “Para ulama berkata, Persaingan untuk mendapatkan sesuatu berlomba-lomba untuk mendapatkannya dan tidak suka orang lain mengambilnya, itulah awal dari tingkat rasa iri. Adapun iri hati (dengki) yaitu ingin kehilangan nikmat dari orang lain.”

Hasad dan iri hati adalah tanda hati yang sedang sakit. Untuk para dai sekalipun, memelihara kesucian hati adalah titik tolak utama dalam gerakan dakwah, sebab hati yang menyala bercahaya senantiasa memancarkan tenaga pada jasadnya dan begitulah sebaliknya. Dari putra Ka’ab bin Malik dari ayahnya, ia berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah dua ekor serigala lapar yang dilepaskan dalam sekawanan kambing lebih merusak terhadapnya daripada merusaknya ambisi seseorang terhadap harta dan kedudukan terhadap agamanya.” (Shahih, HR. Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasa’i)

Boleh jadi kesibukan pendakwah dalam kerja-kerja amal para dai terlupa untuk melihat akan keadaan hati dia sendiri, mungkin karena penat menghadapi kesibukan dunia, akhirnya jiwa menjadi kosong walaupun jasad terus bergerak dengan amal lahiriah. Inilah permulaan bagaimana hasad dan dengki mulai menjangkiti para pendakwah. Biasanya hati yang sakit tidak mampu melihat kelebihan, kesuksesan yang miliki orang lain. Ia tidak terlepas menyimpan sifat cemburu melihat kelebihan, keberhasilan pendakwah lain, ormas lain, lembaga lain, dalam berdakwah.