Listen

Description

Ismail Haniyah adalah salah satu tokoh pejuang Intifadhah angkatan pertama dan ‘anak didik’ langsung pendiri Hamas, Syeikh Ahmad Yassin. Sebagai seorang pemuda, Ismail Haniyeh tumbuh dan berkembang di lingkaran harokah perjuangan. Menjadi seorang aktivis mahasiswa di Universitas Islam di Kota Gaza. Ia bergabung dengan Hamas ketika organisasi itu didirikan pada Intifada Palestina Pertama (perlawanan rakyat Palestina) pada tahun 1987.

Di awal perjalanannya bersama Hamas, Ia pernah ditangkap dan sempat dideportasi. Haniyeh ditangkap oleh otoritas Zionis Israel pada tahun 1988 dan dipenjara selama enam bulan karena keterlibatannya dalam intifada pertama. Ia ditangkap lagi pada tahun 1989 dan tetap di penjara hingga Israel mendeportasinya ke Lebanon selatan pada tahun 1992 bersama dengan sekitar 400 pejuang lainnya. Haniyeh kembali ke Gaza pada tahun 1993 setelah Perjanjian Oslo. Sekembalinya, ia diangkat menjadi dekan Universitas Islam Gaza.

Peran kepemimpinan Haniyeh di Hamas dimulai pada tahun 1997 ketika ia menjadi sekretaris pribadi Syeikh Yassin. Ia tetap menjadi orang kepercayaan yang sangat dekat dengan pemimpin spiritual perjuangan Hamas hingga akhir hayat Syeikh Yassin yang syahid diterjang rudal Zionis Israel pada 2004. Haniyah selalu mengatakan kepada para generasi penerus Palestina bahwa syeikh Ahmad Yassin adalah teladan bagi pemuda Palestina.