“Indonesia sesungguhnya memiliki modal besar untuk kembali ke jalan konstitusi. Demokrasi ekonomi bukan sekadar idealisme, tapi juga kebutuhan nyata. Ia menawarkan sistem yang tidak hanya adil, tetapi juga berkelanjutan. Ia tidak menolak pasar, tapi mengaturnya agar bekerja bagi kemanusiaan. Ia tidak menentang investasi, tapi memastikan agar investasi tidak mengorbankan kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.”
Simak selengkapnya dalam Tajuk Rasil edisi hari ini:
"Kapitalisme dan Demokrasi Kita"