Listen

Description

“Tajuk Rasil”

Jumat, 5 Rabiul Akhir 1445 H/ 20 Oktober 2023

Kisah Pejuang Palestina Ditakuti Israel, Gugur Oleh Jebakan Bom Zionis

Artikel Republika

Nama lengkapnya adalah Yahya Abdul Lathif Ayyasy, lahir pada tahun 1966 di desa Rafat, sebuah desa yang ada di wilayah Thulkurm, Palestina. Kantor urusan wakaf memberikan penghargaan kepada Yahya Ayyasy karena prestasinya dalam bidang membaca dan menghafal Alquran pada tahun 1989, dia lulus dari jurusan teknik listrik Universitas Bir Zaid. Setelah itu, Yahya Ayyasy mengajukan permohonan izin untuk pergi ke luar negeri untuk melanjutkan studinya. Permohonan izin tersebut ditolak oleh pemerintah Israel.

Pada tahun 1991, Yahya Ayyasy menikah dengan putri pamannya. Pernikahannya dikaruniai dua putra yaitu Bara dan Abdul Lathif. Sejak tahun 1993, Yahya Ayyasy menjadi anggota persatuan Insinyur Yordania. Dia adalah ahli perakit bom pada pasukan pimpinan Izzuddin Al Qassam, pasukan pimpinan Izzuddin Al Qassam adalah sayap militer kelompok Hamas. Yahya Ayyasy merencanakan 11 usaha isytisyhad atau bom bunuh diri. Dia melaksanakan rencana tersebut pada bulan April 1994 sampai November 1995. Usahanya itu berhasil menyebabkan kematian 410 orang Yahudi Israel.

Israel telah tiga kali melakukan usaha pembunuhan terhadap Yahya Ayyasy. Dia selalu bersembunyi dari kejaran pemerintah Israel, dia bersembunyi di rumah salah seorang kawannya yang bernama Usamah Hamad selama empat bulan. Setiap kali Yahya Ayyasy keluar rumah, dia selalu menyamar dalam bentuk yang berbeda-beda. Kadang dia menyamar seperti orang tua, terkadang seperti orang Yahudi yang arogan dan kadang seperti orang Yahudi yang membawa senjata.

Di antara ucapan-ucapannya yang terkenal, Yahya Ayyasy berkata, "Sesungguhnya peperangan melawan Israel harus terus dilakukan sampai mereka keluar dari bumi Palestina."

Israel memasang bahan peledak seberat 50 gram di telepon genggam yang dia ambil dari kawannya yang bernama Usamah. Usamah menerima telepon tersebut dari pamannya. Pamannya Usamah adalah satu-satunya orang yang mengetahui tempat persembunyian Yahya Ayyasy di rumah Usamah. Paman Usamah mengambil telepon dari Usamah kemudian memberikannya kembali. Suatu saat Yahya Ayyasy merasa curiga kalau orang Yahudi memasang bahan peledak di teleponnya. Yahya Ayyasy membuka telepon tersebut dan tidak mendapatkan sesuatu yang mencurigakan..........