“Tajuk Rasil”
Rabu, 14 Shafar 1445 H/ 30 Agustus 2023
Merdeka dari Jeratan Hutang
Artikel Hidayatullah.com, Oleh: Muhammad Iqbal (Psikolog, Associate Profesor di Universitas Paramadina)
Dalam beberapa bulan belakangan ini marak terjadi kasus-kasus kekerasan dan bunuh diri akibat terliling hutang khususnya pinjaman online. Tekanan terjadi ketika perusahaan pinjol melakukan “psy war” kepada nasabahnya dengan cara mengancam dan menakut-nakuti orang yang tidak mau bayar bahkan dengan memberitahu khalayak dan kerabatnya agar ia membayar hutang.
Bahkan akibat tekanan pinjol banyak pula masyarakat yang akhirnya melakukan kejahatan dengan menipu, terlibat perjudian, kekerasan bahkan membunuh orang lain demi mendapatkan uang. Tidak sedikit orang membunuh diri sendiri karena malu tak mampu membayar dan tentu saja fenomena ini bisa merusak kehidupan keluarga. Menurut data OJK tahun 2023 profesi masyarakat yang banyak terjerat pinjol adalah berprofesi sebagai guru sebesar 42%, korban PHK 21%, ibu rumah tangga 18%, karyawan 9%, pedagang 4%, pelajar 3%, tukang pangkas rambut 2%, pengemudi ojol 1%.
Secara teori ilmu psikologi dan ekonomi mengkaji faktor yang menyebabkan perilaku gemar berhutang adalah “ the pain of paying”. Seseorang tentu merasa bahagia saat mampu membeli mobil, rumah, handphone terbaru, atau barang-barang yang diidamkan namun konsekuensinya harus menjalani sulitnya membayar. Jadi berhutang demi kebahagaiaan sesaat.
Namun yang menarik adalah kenapa seseorang gemar berhutang? Menurut penelitian Yosephine (2021) pada dasarnya seseorang yang gemar berhutang disebabkan karena dua hal, yaitu produktif dan konsumtif. Apabila seseorang berhutang karena produktif, maka hutang tersebut dipergunakan untuk membeli barang-barang yang nilainya bisa naik. Artinya berhutang adalah strategi mendapatkan modal untuk kepentingan bisnis, dan ini banyak dilakukan para pelaku usaha. Namun seseorang yang berhutang karena konsumtif, maka hutang tersebut dipergunakan untuk membeli barang yang dikonsumsi, yang mana nilai barang tersebut dapat menurun seiring berjalannya waktu. Sehingga berhutang karena konsumtif inilah yang berbahaya ketika sudah menjadi budaya.....