“Tajuk Rasil”
Kamis, 23 Syawal 1445 H/ 2 Mei 2024
Musuh Palestina, Musuh Umat Islam
Di tengah gempuran dan kebiadaban Zionis Israel terhadap rakyat Palestina yang berada di Jalur Gaza, dunia membincangkan Palestina, publik membicarakan Hamas dan para pejuang Palestina, semua makin bersimpati dan peduli. Di mata seorang muslim, Palestina mendapatkan tempat yang khusus dan terhormat, karena beberapa alasan historis, sebagaimana yang dijelaskan dalam Al Qur’an dan As Sunnah.
Fenomena yang harus kita sadari, ketika Gaza terus menerus diserang, gelombang demontrasi dukungan kepada Palestina tiada henti dan makin menyebar ke seluruh penjuru dunia. Di Indonesia, gelombang itu bahkan sangat terasa juga di kota-kota kecil, di sekolah-sekolah dasar, majelis-majelis taklim, dan sebagainya. Selain pernyataan dukungan, mereka juga memobilisasi dana bantuan. Bahkan ada sebuah sekolah dasar yang tak seberapa besar, di daerah Jakarta, bisa menghimpun dana lebih dari 100 juta rupiah.
Seringkali kita menghimpun dana untuk membangun kembali Palestina yang hancur dibombardir Zionis Yahudi. Baru saja sebuah bangunan selasai didirikan, datanglah serangan Yahudi. Demikian seterusnya, tidak ada habis dan selesainya. Oleh karena itu, harus dipikirkan bagaimana umat Islam bersatu-padu melawan dan menghancurkan Zionis Yahudi, seperti mereka bersatu-padu membantu rakyat Palestina. Dua sayap dikepakkan bersamaan.
Yang menjadi masalah generasi muslim saat ini, Umat Islam sangat kurang memahami musuhnya. Bahkan namanya saja, masih dibingungkan. Masih banyak yang menyebut mereka sebagai Israel. Padahal sangat berbeda antara Yahudi dan Israel. Israel atau Bani Israil bermakna anak-cucu (keturunan) Nabi Yakqub as. Karena Israel bermakna “Hamba Allah SWT”, yang merupakan gelar Nabi Yakqub as. Orang-orang Yahudi sangat senang dengan sebutan ini. Sedangkan Yahudi adalah nama yang digunakan Allah SWT untuk menyebut mereka yang hidup setelah diutusnya Rasulullah ﷺ, dan tidak mau beriman dengan risalah yang dibawanya.
Al-Qur’an menceritakan kisah Yahudi dengan sangat detail dan panjang, yaitu ketika bercerita tentang mereka bersama Nabi Ya’qub, Yusuf, Musa, Harun, Daud, Sulaiman, Zakaria, Yahya, dan Isa. Sehingga kisah mereka demikian panjang dan detail. Berbeda dengan kisah-kisah kaum yang lain. Ketika masa Nabi Muhammad ﷺ, beliau mulai berhadapan dengan mereka setelah hijrah ke Madinah. Saat itu ada beberapa suku Yahudi yang tinggal di sekitar Madinah, yaitu Bani Qainuqa’, Bani Nadhir, dan Khaibar. Hal tersebut juga diceritakan dalam Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an juga terdapat surat yang dinamakan dengan nama mereka, surat Bani Israil. Ada juga surat yang dinamakan dengan salah satu kisah mereka, surat Al-Baqarah (kisah mereka diperintahkan untuk menyembelih sapi)....................