Listen

Description

“Tajuk Rasil”

Jumat, 24 Jumadil Awwal 1445 H/ 8 Desember 2023

Pemimpin yang Membahagiakan

Artikel Hidayatullah.com

“Alangkah beratnya ujian Allah kepadaku.. ” Itulah untaian kata yang terucap oleh Umar Bin Abdul Aziz sambil duduk dan menangis begitu mengetahui dirinya dipilih untuk menjadi Khalifah, pemimpin umat Islam. Kepemimpinannya yang amat singkat, cuma lebih kurang tiga tahun, tercatat dalam sejarah dengan tinta emas. Sekalipun tak berlangsung lama, namun Khalifah Umar bin Abdul Aziz telah menorehkan watak dan karakter Kepemimpinan yang sederhana, egaliter, tawadhu, telaten, sabar, adil dan pembela dhuafa. Sesuatu yang amat fenomenal ketika dibawah kepemimpinannya adalah, ketika para pembayar zakat (muzakki) kesulitan untuk menunaikan kewajibannya, karena sedemikian makmurnya kondisi masarakat. Subhanallah.

Begitulah dampak yang luar biasa dari cara seseorang ketika mempersepsikan apa yang menimpa atau dialami dirinya. Khalifah Umar Bin Abdul Aziz memandang jabatan sebagai ujian, bahkan ujian yang sangat berat, maka reaksinya adalah menangis. Pastilah terbayang oleh dirinya akan apa yang mesti dipertanggungjawabkan olehnya dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Berbeda dengan kebanyakan pejabat di negara ini, pengumuman promosi kenaikan jabatan atau pengangkatan baru disambut dengan sujud sukur, dan pelukan hangat keluarga. Begitulah ekspresi ketika merasa mendapatkan karunia atau hadiah, bahkan sesuatu yang mungkin sudah lama diimpi-impikan. Perasaan suka cita ini yang sering akhirnya membuat lupa bahwa pada sebuah Kepemimpinan melekat tanggung jawab, dan justru jika tak mampu berhati-hati akan mengiring si pemangkunya pada kondisi merugi.

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Amir (kepala Negara), dia adalah pemimpin manusia secara umum, dan dia akan diminta pertanggungjawaban atas mereka. Seorang suami dalam keluarga adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang istri adalah pemimpin di dalam rumah tangga suaminya dan terhadap anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka. Seorang hamba sahaya adalah pemimpin dalam urusan harta tuannya, dia akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Ketahuilah, bahwa setiap kalian adalah pemimipin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas siapa yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)..............