Listen

Description

“Tajuk Rasil”

Selasa, 13 Jumadil Akhir 1445 H/ 26 Desember 2023

Psy-War di Tahun Politik

Artikel Hidayatullah.com, Oleh: Mustofa B Nahrawardaya

Alkisah Jozef Goebbels, Menteri Propaganda Nazi di zaman kekuasaan Hitler. Suatu saat memerintahkan kepada pasukannya agar terus-menerus menyebarkan kebohongan. Politikus Jerman ini yakin, kebohongan yang terus-menerus diucapkan, ditulis, dan diteriakkan kepada publik, pada akhirnya akan dianggap sebagai sebuah kebenaran. Akibat dari kerja sistematis ini, dunia kemudian mengenal adanya istilah genocide (pemusnahan massal) yang dilakukan terhadap Yahudi, oleh pasukan Nazi. Hitler melalui Nazi berhasil mempengaruhi dunia, untuk mengusir, bahkan membantai Yahudi dimanapun mereka berada.

Di kemudian hari, teknik pembohongan publik yang dilakukan Goebbels ini dikenal sebagai teknik “argentums ad nausem” atau teknik “big lie” yang menyebabkan ia dijuluki ‘Bapak Kebohongan Dunia’. Sebelum mengakhiri hidupnya, Goebbels bersama istrinya, Magda, pada 1 Mei 1945 terlebih dahulu meracuni keenam anaknya menggunakan pil sianida. Dengan alibi tidak ingin keenam anaknya hidup di lingkungan Nazi, Goebbels dan istrinya meminumkan obat tidur kepada anak-anaknya. Keduanya kemudian bunuh diri. Propaganda kebohongan terus-menerus Goebbels itu menghasilkan sejarah panjang penjajahan Yahudi terhadap Palestina. Dunia menjadi serba salah untuk mendamaikan konflik ini, antara membiarkan Yahudi bercokol di bumi Palestina, atau mengusir Yahudi dari area konflik.

Jozef Goebbels telah menjadi contoh sejarah tentang psy-war (perang urat syaraf). Dia berhasil memicu sebuah peperangan panjang. Ternyata aksi saling bunuh antar manusia tidak harus dengan menggunakan alat perang canggih atau peralatan serba besar. Cukup dengan menebar kebohongan, menebar fitnah, dan menebar kebencian kepada publik, maka mesin perang modern pun akan otomatis bekerja........................