Listen

Description

“Tajuk Rasil”

Senin, 15 Zulhijjah 1444 H/ 3 Juli 2023

Rima Butet Tidak Bisa Disebut Puisi!

Artikel KBAnews.com

Dalam bahasa Jawa kuno, pantun dibangun dari kata tuntun yang memiliki arti benang; atau atuntun yang berarti teratur; dan matuntun yang bermakna memimpin. Sementara dalam bahasa Minangkabau, pantun berasal dari kata patuntun yang memiliki arti penuntun. Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa selayaknya sebuah pantun mestilah disampaikan secara santun dan penuh keindahan.

Pada mulanya pantun berwujud sastra lisan sebagai produk budaya yang diatraksikan dalam bentuk tradisi berbalas pantun di dalam acara tertentu. Seiring waktu, Haji Ibrahim Datuk Kaya Muda Riau, seorang sastrawan yang hidup satu masa dengan Raja Ali Haji berhasil menghimpun sastra lisan tersebut dalam sebuah antologi pantun yang berjudul “Perhimpunan Pantun-Pantun Melayu”. Menurut Sunarti, “Pantun adalah salah satu bentuk puisi lama, memiliki keindahan tersendiri dari segi bahasa, yang salah satu ciri keindahan bahasa dalam pantun ditandai oleh rima a-b-a-b.”

Dengan menggunakan pendekatan di atas, apa yang dibacakan oleh Butet Kertaradjasa dalam acara puncak Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, pekan lalu tidak dapat disebut puisi atau pantun karena tidak sesuai dengan kaidah yang berlaku. Kritik pun menderas, tidak terkecuali datang dari seorang esais dan kritikus sastra ternama, Dr. Acep Iwan Saidi, S.S., M.Hum. Lewat status yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Acep menyajikan sebuah tulisan berjudul Politik yang Mengotori Politik...................................