Listen

Description

“Tajuk Rasil”

Senin, 9 Sya’ban 1445 H/ 19 Februari 2024

Suka Atau Tidak Suka, Beginilah Fakta Demokrasi Kita

Kolom Republika, Oleh: Muhlisin Ibnu Muhtarom (akademisi)

Salah satu mata pelajaran favorit di pondok pesantren modern adalah Mahfudzat. Pelajaran yang berisi sya'ir indah pilihan dari Hadîts Nabi, Atsar Shahâbah dan Aqwâl 'Ulama ini memang sangat menginspirasi. Tidak berlebihan jika salah satu tujuannya adalah menanamkan filosofi kehidupan. Termasuk mengritisi kepemimpinan atau leadership.

Dalam sebuah sesi perkuliahan Guru Besar UIN Jakarta, Prof. Abuddin Nata, pernah menyampaikan pencerahan bahwa berbagai macam bentuk negara dan sistem pemerintahannya yang ada di dunia, antara lain; republik, kerajaan, hingga semi kerajaan adalah pilihan metode (wasîlah) adapun maksud dan tujuan utama adalah menyejahterakan warganya secara lahir bathin. Indonesia telah memilih Republik sebagai bentuk negara dengan Demokrasi sebagai sistem memilih pemimpinnya. Sya'ir berikut ini, melatih critical thinking dengan mengritisi situasi dan kondisi yang jamak terjadi di negeri yang kita cintai ini.

“(Wahai para pemimpin), engkau menghidupkan harapanku dan aku mematikannya, dalam rentang waktu yang lama aku tidak bertemu saudara-saudaraku”

Dalam pemilihan demokrasi, dimulai dari PILKADES, PILBUP, PILKADA hingga PILPRES, para kandidat cenderung menyampaikan janji manis seperti pendidikan gratis, makan gratis, kesehatan menjajikan, lapangan kerja semakin terbuka, infrastruktur modern dan lain sebagainya, dan memang hal-hal tersebut sejatinya adalah dambaan setiap warga. Namun di sisi lain, diakui maupun tidak, pelaksanaan pemilu dengan multipartai juga menyisakan persoalan, misalnya adanya satu anggota keluarga yang berselisih dengan anggota keluarga lainnya gegara beda pilihan dan jagoan.........................