Pembangunam Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA Batang Toru di Tapanuli, Sumatera Utara terus dikebut. Program ini masuk prioritas nasional sebagai penghasil energi bersih dengan kapasitas 510 Megawatt. Namun, proyek yang berjalan sejak 2015 itu menciptakan dampak buruk ke warga dan mengancam keseimbangan ekosistem. Pasalnya, proyek dibangun di jantung habitat orangutan asli Tapanuli Selatan, Pongo. Jurnalis KBR Dwi Reinjani mengulik sisi kelam PLTA Batang Toru yang diklaim proyek energi terbarukan dan berkelanjutan
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id