Look for any podcast host, guest or anyone

Listen

Description

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memberikan angin segar bagi perguruan-perguruan tinggi untuk membangun start up atau perusahaan rintisan. Namun, pembangunan start up harus bekerja sama dengan industri. Salah satu tujuannya adalah memberikan pengalaman terkait dunia usaha, industri dan dunia pekerjaan terhadap para mahasiswa di Indonesia.


Tak tanggung-tanggung, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim mengungkapkan dana padanan kampus vokasi itu sebesar Rp 180 miliar untuk mendorong dibangunnya start up di kampus, serta beberapa program lainnya. Program lain itu diantaranya membentuk pusat riset dan melakukan hilirisasi produk.


Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwardani mengatakan terdapat enam tahapan untuk para startup founder. Yang pertama adalah kegiatan seminar dari para pelaku dan regulator industri start up. Kemudian, kegiatan berjenjang antarpeserta dari daerah masing-masing. Selain itu, juga pembekalan teknis dan nonteknis dari pembangunan ide hingga launching, aktivitas brainstorming, melakukan validasi costumer, hingga masa incubation 1 on 1.


Sejauh mana program ini berjalan? Mampukah program seperti ini menumbuhkan entrepreneur? Apakah cukup menarik juga bagi sisi industri? 


Kita akan bahas lebih lanjut soal hal ini bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, Direktur Jenderal Pendidikan, Wikan Sakarinto, dan Direktur Eksekutif Institute for Creative Technologies, Heru Sutadi.


*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id