Siapa yang udah kangen berat, pengin hang out, ngumpul-ngumpul, makan-makan, jalan-jalan, atau sekedar ngopi cantik bareng teman-teman selepas kerja? Nah selama pandemi Covid-19 hal-hal itu sulit dilakukan ya. Kan kita kudu mengurangi aktivitas di luar rumah, kerja aja dari rumah. Tapi don't worry, be happy. Pemerintah lagi menyiapkan strategi transisi pandemi menjadi endemi.
Tapi sebenarnya apa sih bedanya pandemi dan endemi? Mengutip dari laman Universitas Airlangga. Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang luas, baik negara/benua. Dengan kata lain, penyakit sudah menjadi masalah bersama bagi seluruh warga dunia. Sedangkan kalau endemi berarti penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di wilayah tertentu, misalnya penyakit malaria di Papua.
Baru-baru ini, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendi menjelaskan kenapa transisi pandemi ke endemi perlu disiapkan. Sebab, Covid-19 diasumsikan tak bakal hilang dalam waktu cepat, tapi berubah menjadi endemi. Muhadjir menyamakan penyebaran Covid-19 dengan wabah yang sporadis di tempat-tempat tertentu seperti flu, demam berdarah, dan lain sebagainya. So, kita dianggap tak punya pilihan lain, selain disiplin menjalankan protokol kesehatan dan hidup berdampingan dengan Covid-19.
Apakah transisi ini sudah memungkinkan? Kriteria apa yang harus dipenuhi sebuah negara untuk bisa dikatakan masuk fase
endemi? Kita akan cari tahu lebih lanjut soal hal ini bareng Pakar Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman. Simak juga pernyataan dari Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id