Hoaks atau berita bohong tak absen mewarnai tahun-tahun politik jelang Pemilu 2024.
Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan, Pemilu Damai 2024 masih terus diupayakan. Sebab potensi kekacauan informasi masih terus membayangi bumi pertiwi.
Penyebaran hoaks berpotensi mengakibatkan polarisasi antar masyarakat secara berkepanjangan, menurunnya kepercayaan pada demokrasi dan institusi pemerintahan, serta menimbulkan instabilitas politik yang menghambat roda perekonomian.
Kalau melihat data Masyarakat Anti-fitnah Indonesia (Mafindo), hoaks politik itu berada di posisi paling tinggi, di 32,3 persen dari 1.600 hoaks. Mulai dari hoaks yang menyerang pasangan calon, penyelenggara, surat suara dan hasil quick count.
Seberapa besar penyebaran hoaks dan apa pengaruhnya pada masyarkat? Juga gimana penangananya? Kita bakal bahas bersama dengan bareng kandidat doktor dari Universitas Canberra, Australia, F.X Lilik Dwi Mardjianto. Simak juga pernyataan dari Biro Hubungan Masyarakat, Kemenkominfo M Taufik Hidayat dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan soal hal ini.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id