Kementerian Kesehatan memastikan kasus cacar monyet atau yang sudah berganti nama menjadi clade terkonfirmasi di Indonesia. Pasien pertama yang terkonfirmasi cacar monyet ini adalah seorang pria berusia 27 tahun. Laki-laki ini memiliki riwayat perjalanan ke Belanda, Swiss, Belgia dan Perancis sebelum tertular. Dia kembali ke Jakarta pada 8 Agustus dan pasien mengeluhkan beberapa gejala cacar monyet pada 14 Agustus 2022. Namun kasusnya baru terkonfirmasi pada 19 Agustus 2022 setelah dilakukan test PCR di salah satu rumah sakit milik Kementerian Kesehatan. Wah kasusnya udah masuk ke Indonesia, gimana ya penanganan dan pencegahan penyebarannya?
Nah menurut Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril, cacar monyet atau Clade memiliki daya tular dan fatalitas yang sangat rendah dibandingkan Covid-19. Syahril juga memberberkan, saat ini ada 39 ribu lebih kasus konfirmasi cacar monyet diseluruh dunia dengan pasien meninggal 12 orang, atau kurang dari 0.001% dari total kasus. Menurut syahril, transmisi clade tidak semudah COVID-19 yang melalui droplet di udara. Cacar monyet menyebar melalui kontak erat dan kasus ini sudah ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta bersama Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes untuk melakukan surveilans kepada masyarakat atau kontak erat dari pasien.
Menyusul terkonfirmsinya kasus cacar monyet, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melalui Satgas Monkeypox atau Clade PB IDI meminta masyarakat tetap tenang. Ketua Umum PB IDI, dr M. Adib Khumaidi mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan setempat. Bahkan IDI wilayah atau cabang sudah diimbau mengenai kewaspadaan penyebaran cacar monyet. Untuk pencegahan penularan, Ketua Satgas Monkeypox atau Clade PB IDI, dr Hanny Nilasari meminta masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, serta lebih aktif menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bila merasakan gejala-gejala, seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, muncul ruam, hingga ada benjolan atau pembesaran kelenjar limfa di leher, kemudian di ketiak, atau selangkangan.
**Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id